Berpikir Tak Rasional Dikarenakan Bias Kognitif

Bias kognitif, salah satu alasan mengapa maraknya hoaks menyebar di kalangan masyarakat Indonesia. Tak terkecuali, orang pintar pun akan ikut mengkonsumsi hoaks tersebut serta turut andil dalam menyebar luaskannya. Mengapa hal ini bisa terjadi? pada umumnya, masalah ini disebabkan karena otak manusia memiliki potensi untuk melakukan kekeliruan ketika membuat keputusan, yang pada akhirnya akan menimbulkan kesimpulan yang salah bahkan hingga kekeliruan dalam berlogika (logical fallacy). Tidak heran di luar sana banyak ditemukan orang-orang yang ‘gemar’ mengambil keputusan menyimpang dari teori pilihan rasional.

Cognitive_Bias.jpgBiasanya seseorang akan memercayai suatu informasi yang pertama kali ia dapatkan melebihi informasi lainnya. Seperti misalnya saya menyukai seorang pemimpin dari golongan partai A. Ketika ada seseorang memiliki pendapat yang berbeda, maka seketika saya tidak menyukai orang tersebut. Hal ini kemudian menyeret saya untuk berpikir tidak rasional, sebab saya akan mengabaikan semua informasi tidak menyenangkan yang berkaitan dengan pemimpin yang saya idolakan tersebut, dan bahkan menelan mentah-mentah semua hoaks yang membenarkan dirinya. Dalam kasus ini, saya sedang mengalami bias kognitif yang dikenal dengan efek jangkar atau anchoring effect.

Tidak perlu memandang lebih jauh dalam permasalahan pemimpin, saat kita berbelanja di mall, maka otak akan ‘membodohi’ kita untuk membeli pakaian yang sedang diobral dengan diskon 50%, tertulis dari harga semula Rp. 300.000 menjadi Rp. 150.000. Padahal harga normal pakaian tersebut hanyalah Rp. 100.000. Inilah kelemahan otak kita yang lebih bergantung pada informasi pertama yang diterima.Cartoon Happy Shopper GirlMeskipun ada banyak jenis dari bias kognitif, namun jenis anchoring effect ini sangat sering dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari. Terutama masalah yang sedang terjadi saat ini; menyebarnya informasi-informasi yang tidak valid di dunia maya. Bagaimana cara kita mencegah terjadinya bias kognitif tersebut?

Tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah menyadari adanya efek jangkar yang akan memberikan tendensi pemikiran bahwa kita akan bergantung pada informasi yang pertama kali dilihat. Setelah itu, lebih baik kita merenung dan memikirkan kembali darimana informasi tersebut didapat, sehingga tidak mudah terprovokasi dengan info yang tidak valid. Pikiran yang terbuka dengan semua informasi dan pendapat orang lain akan meminimalisir terjadinya bias kognitif ini.

Wallohu’alam bishawab. 


Sumber Gambar:

Leave a comment