Surat dari Bumi untuk Penduduk Bumi

cartoon old letter Clipart | +1,566,198 clip arts

Dear diary …..

Perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca yang dibuat oleh manusia, membuat kondisiku semakin tak karuan. Kini cuacaku menjadi ekstrem, temperatur permukaanku semakin panas, hingga banyaknya kerusakan terjadi di sebagian besar raga yang kumiliki! Lihatlah akibatnya …

01 Januari, airku membuat banjir besar di daerah Jakarta, Indonesia.

07 Januari, kebakaran besar menghanguskan pulau kangguru di Australia hingga menewaskan sekitar 3 miliar satwa. Sampai TIGA MILIAR. Aku heran, mengapa manusia tidak merasa bersalah atas peristiwa ‘pembantaian’ ini?

09 Februari, temperatur di Antartika memecahkan rekor panas tertingginya di 20,75^{o} C. Kau tahu? Ini gila! Karena ketika musim dingin, suhu Antartikaku bisa mencapai -90^{o} C. Bisakah kamu membayangkan betapa besarnya kenaikan suhu di permukaanku saat ini?

10 Februari, aku mengguyur Sydney dengan hujan paling lebat dalam kurun waktu 30 tahun terakhir dan juga banjir besar. Aku mencoba meredakan kebakaran hutan di Australia sana. Dan aku berhasil.

11 Februari, iklimku yang semakin tak menentu membuat kota Baghdad, Irak, dihujani lagi salju untuk kedua kalinya pada abad ini.

13 Februari, NOAA memberitakan bahwa pada bulan Januari 2020 lalu, suhu rata-rata permukaan darat dan lautku ternyata mencapai 1,13^{o} C, ini berada di atas rata-rata pada abad ke-20 — tertinggi dalam catatan iklim selama 141 tahun! Ini rekor terbaruku. Apakah aku harus bangga akan hal ini atau tidak? Ah, entahlah.

03 Maret, aku kesal karena tubuhku semakin dirusak oleh mereka. Hari ini aku megirimkan badai dahsyat disertai tornado ke pusat Tennessee, negara bagian dari Amerika Serikat.

04 Maret, World Weather Attribution mengonfirmasi bahwa kebakaran besar di Australia disebabkan oleh perubahan iklim yang ternyata disebabkan oleh … siapa lagi kalau bukan mereka, manusia. O ya ampuun, bisa-bisanya mereka baru menyadari hal iniii??!!

05 Maret, bagian tubuhku di sekitar Rusia mengalami suhu musim dingin terhangat, bahkan sampai tak ada salju yang turun di Moskow saat musim dingin itu terjadi. Padahal, di Moskow biasanya selama 4–5 bulan tiap tahunnya ditutupi oleh salju.

20 Maret, sekelompok manusia mempublikasikan penelitian di Medical Journal of Australia yang menyebutkan kalau ternyata asap dari kebakaran di Australia membunuh lebih banyak orang daripada kebakarannya itu sendiri. Jahatkah aku jika merasa senang mendengar berita ini? Kejamkah aku bila merasa gembira ketika melihat manusia menuai apa yang selama ini mereka tanam?

19 Mei, hari ini aku senang, karena mendapat kabar yang tersirat di Nature Climate Change, bahwa emisi gas rumah kaca turun sampai 17% saat dunia mengalami lockdown akibat COVID-19. Terima kasih, Corona! Terima kasih …

20 Juni, kesenanganku kembali lagi terenggut. Hari ini, lingkaran Arktikku di sekitar Siberia, mencapai suhu paling tinggi hingga menyentuh 38^{o}  C. Tolong, panas sekali!

16 Agustus, lagi dan lagi, hutan kesayangan milikku terbakar. California dilanda kebakaran dahsyat karena badai petir musim panas akibat cuaca ekstrem.

27 Agustus, aku marah lagi pada mereka. Kali ini tak tanggung-tanggung, aku mengirimkan badai Laura si badai Kategori 4, untuk menghantam Lousiana, wilayah dekat perbatasan Texas. Sebelumnya aku juga mengirimkan badai Hanna ke Teluk Pantai Texas. Tapi tidak terlalu besar.

07 September, aku mandapatkan berita dari Cal Fire, kalau kebakaran hutan di California yang lalu ternyata menghanguskan seluas 2 juta hektar hutan. Ini rekor terbaru yang kumiliki. Dan kau tahu? Banyak rekor yang kumiliki pada tahun ini, tapi semuanya membuatku sedih, bukan bangga ….

05 Oktober, kamu belum mendengar kabar terbaru tentang lautku, kan? Oke, ini kabar terbarunya: ada sekitar 14 juta ton sampah plastik di dasar laut yang jumlahnya 30 kali lipat lebih banyak daripada yang ada di permukaan. Lihat? Mereka tidak hanya merusak daratan dan udaraku, tapi juga lautanku!

Tahun ini, yang manusia pikirkan hanyalah corona, corona, corona, kerja, dan diri mereka. Mereka merasa bahwa diri merekalah yang paling menderita. Mereka tidak memikirkanku yang terus menerus mereka rusak, padahal aku sudah memberikan tempat hidup yang baik untuk mereka. Corona tidak ada apa-apanya dibandingkan kerusakan yang kumiliki, tapi, kapan mereka akan menyadarinya?

Kapan?

Kapan para tuan berkenan menundukkan pandangannya untuk Bumi mereka?

Bumi,

07 Desember 2020


Referensi:

[1] Kebakaran Hutan Ekstrem Australia, Hampir 3 Miliar Satwa Mati dan Tersingkir

[2] Climate of Antarctica – Wikipedia

[3] Sydney rains: Record rainfall brings flooding but puts out mega-blaze

[4] Baghdad covered in snow for second time this century

[5] NOAA: January 2020 Was Earth’s Hottest in Recorded History

[6] Climate Change Made Australia’s Devastating Bushfires More Likely, Report Says

[7] Russia just had its warmest winter temperatures, leaving Moscow snowless

[8] Smoke from Australia’s bushfires killed far more people than the fires did, study says

[9] Temporary reduction in daily global CO2 emissions during the COVID-19 forced confinement

[10] August 2020 California lightning wildfires – Wikipedia

[11] Hurricane Laura makes landfall in southwestern Louisiana near Texas border as ‘catastrophic’ Category 4 storm

[12] More than 14m tonnes of plastic believed to be at the bottom of the ocean

Leave a comment